Book Story

  • http://wattpad.com/Putriayuch

Sabtu, 25 April 2015

Kisah Didalam Papan

Masa indah adalah masa disaat awal bertatap muka.
Kupandang pelik wajah nan indah khas darimu.
Tawa yang selalu menggeliang membuat ku tak dapat membisu.
Celotehan yang selalu menghiasi bibirmu kan selalu menjadi lapisan inti dari setiap kehidupanku.

Kasih tuaian dalam penerangan, cahaya gemerlapnya berkilauan nan kekar. Kau menampakkan jiwa dalam kegelapan, kau terangi mimpi gelapku yang hanyut akan keterpuaian. Menangis pernah kucoba, saat beberapa embun menetekkan disenyalir kecil denyutanku. Paku yang menancap begitu hanyut sehingga membuatku terpaku menatapnya.

Tulisan tulisan yang pernah kau ukir, menjadi sejarah dalam hilirku. Kau sebrangi aku dalam lautan, kau terbangkan aku dilangit, kau layarkan kapal uluh ku. Kau berikan aku segalanya, mencoba mengajari aku dalam kesunyian sesaat. Ilmu yg kini telah menghantuiku, akan menemaniku sampai ia telah diterima dalam pecahan rembungan. Kau bangkitkan aku dalam tuain sunyi gemuruh yg mencoba membangunkanku dalam kehangatan wol.

Tuhan memang adil
Menciptakan segalanya dengan berpasangan.
Selalu ada air jika ada api.
Selalu ada kehangatan dibalik setiap kedinginan.

Kau ajari aku beberapa rumus, kau ingatkan aku tentang majas, kau berikan aku rumusan kimia dan sucinya lembaran Qur'an.

Namun sesaat kuingati kembali kini, semuanyakan berakhir begitu saja. Takkan ada lagi kudengar yg menggerutuiku, memarahiku, ataupun mentertawakanku. Takkan ada lagi yg bisa menguyahkan hatiku, membuatku bersenandung, merasakan panasnya terik didepan tiang kemerdekaan. Karna kalian adalah jiwaku, karna kalian adalah jantungku.

Takkan lagi suaramu kudengar takkan ada lagi kini yg mau mengajariku arti sebuah untaian penghapus lara. kau kini kan jauh dariku, beberapa kilo kau takkan lagi melihat pancaran warna indah mata. kini hanya dalam 3 Hari ini aku masih bisa merasakan semuanya, namun nampaknya mungkin takk akan lagi kudapatkan semuanya dengan utuh. karna kenangan kita tak akan pernah kulupakan, ketika kita masih bersama, kita pernah menangis pernah tertawa pernah bertengkar pernah bahagia bersama. semuanya akan selalu kuingat, semuanya akan selalu membekas karna kita pernah bersatu dalam satu hangat satu cinta di Tunas Bangsa.

Karna hanya Kalianlah yg telah mengajariku semuanya, kita pernah mengukir segalanya didinding sekolah, pernah membuat coretan dipapan ujian, berbisik halus untuk mendapat jawaban atau bahkan memilih menyalin jawaban dr rumah. Namun akankah kudaptkan lagi semua kenangan manis itu?.

Pernahkah kalian berfikir berapa banyak waktu yg telah kita habiskan bersama? kalian yg pernah menggangguku, pernah menyuruhku, atau bahkan hanya sekedar menumpang jawabanku.

Tapi bagiku itu semua cukup dapat berarti walau terkadang sakit harus melakukannya.

Mungkin aku hanya bisa menuliskan ini semua. Tapi percayalah aku menuliskannya dari hati kecilku yg paling dalam, aku pasti akan merindukan ini. Hanya tangisan kecilku yg dapat menenangkan semuanya, hanya memori ini yg dapat kugunakan untuk menyimpan semua moment moment indah yg pernah kita lalui bersama.

Berapa banyak getaran yg terjadi akibat gempa maka itulah kuatnya rasa sayangkuh pada kalian. Sedalamnya lautan maka sedalam itukah aku mencintai kalian. Setiap langkah kalian maka sebanyak itulah doaku menyertai kalian.

Rintisan hujan menggambarkan hati kecilku saat ini, yang sesungguhnya tak rela melepas kalian jauh didekatku. Menangis dalam kenaungan rindu. untuk dapat Mencoba merangkai segalanya agar dapat terulang lagi semua kenangan yg telah kita lalui bersama itu, yang selalu menghiasi lembaran dari pujangga. Aku ingin kita selalu bersama namun takdir tak menyetujuinya karna sesungguhnya masa depan menunggu takkan pernah ada yg dapat menghentikan dan mengulang waktu yang ada hanya ingatan yang terus bergentayangan. jiwa ini kan menjadi ukiran yg indah ketika bisa melihat kalian tertawa bahagia dengan kenikmatann yg telah ada.

Aku tahu terkadang aku menyebalkan, berisik, mengganggu atau bahkan teriakanku dapat memberikan rasa sakit tapi ketahuilah semua itu kulakukan hanya semata untuk memberikan hiburan untuk kalian, aku rela dipermalukan dicampakkan asal kalian dapat tertawa dan tersenyum bahagia karna bagiku kebahagiaan kalian adalah hal terindah yg hadir di relungkuh.

Takdir yang mempertemukan kitaa..
Dann
Takdir pula yang memisahkan kita..

Terimakasih untuk ibu/bapak guru, dan temanku sekalian. Aku takkan pernah melupakan kalian semua, karna kalian aku merasa bahagia, merasa hidup bak di tengah taman bunga indah. Aku yakin suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali entah itu kapan. Selamat tinggal pintu kenangan, yakinlah akan ada cahaya yang dapat menggelegarkan segalanya...
Menyatukan kitaa... Memeluk kitaa... Dalam keharuan yang menyeruak tajam dibenak. Sampai jumpa di hari perpisahan:') -Farewell Party

-No more words that can I say other than "I love you all". Thank you for going into my beautiful rainbow-

- Putriayuch

2 komentar:

  1. Untaian kata yang Putri sulam menjadi sebuah karangan ini sangat indah. Penuh dengan bahasa kiasan yang menyejukkan hati saya. Akan tetapi, akan lebih indah lagi jika sebelum menerbitkan karangan ini sebaiknya disunting dahulu. Hal ini dikarenakan banyak kesalahan penulisan. Seperti kesalahan penulisan kata depan, penulisan huruf, dan penggunaan tanda baca yang tidak tampak. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih buk buat krtikannya, Lain kali putri akan lebih teliti lagi untuk mengkoreksi kesalahan yg sebelumnya terimakasih juga untuk pujiannya buk.

      Hapus