Book Story

  • http://wattpad.com/Putriayuch

Rabu, 03 Februari 2016

Broken

 Nttah semuanya berawal darimana. Aku yang terlalu berharap atau dia yang selalu memberi harapan. Diriku ini hanya bisa memandanginya dari kejauhan, menatap indah wajahnya, melihat senyuman manisnya, mendengar tawanya hanya dari jarak yg jauh. Sampai kapanpun mungkin aku hanya akan bisa terus terusan begini, tanpa bisa berbicara banyak dengannya. Yah, hanya bisa menunggu, menunggu dirinya yang tak pasti untukku. Sudah berapa banyak temanku yg menasihatiku agar aku harus bisa berhenti memikirkannya namun apadaya cinta bodoh ini selalu menguatkan diriku.

 Nttah aku yang memang kegeeran atau memang dia senang menengok ke arahku, yang jelas setiap mata kami bertemu itu selalu membuat rasa bergejolak yg aneh mulai bermunculan pada diriku. Seandainya mata itu bisa berbicara aku ingin bertanya padanya, Kenapa kau selalu melihatku? Tanpa mau memberikan aku penjelasan. Kenapa kau memberikan aku harapan? Tanpa mau bertanggung atas semuanya. Kenapa kau diamkan aku? Tanpa mau memberikan aku jawaban. Apa tidakah kau pernah berpikir bagaimana rasanya bertahan tanpa dicintai? Dan menahan untuk disakiti. Apa tidakah kau pernah berpikir tentang perasaan agar dapat memiliki? Dapat menikmati semua yg kau dambakan?. Mungkin orang orang memang benar kau adalah tipe orang yg tak akan mementingkan pertanyaan konyol seperti ini. Hanya saja memang aku yg terlalu bodoh bisa berpikir sejauh itu.

 Nttah aku yang bodoh atau kau memang orang yang tak pernah peduli. Berapa kali aku sudah mencoba untuk dekat denganmu namun semuanya gagal. Aku telah mencoba untuk baik padamu tapi kau selalu abaikan itu. Aku pernah mencoba ingin menyapa mu tapi bayanganmu membuat aku takut untuk memulainya. Aku pernah mencoba untuk mengikuti langkahmu tapi kau malah menghapus jejak itu. Apalagi yang harus aku lakukan saat ini? Salah bila aku terlalu berharap banyak dengannya? Salah bila aku mencintai dan menyanginya? Salah bila aku bertahan dengan dinginnya?.

 Nttah aku yang tak bisa mengungkapkan atau memang dia yang tak peka. Walau segenap harapan telah aku lakukan dengan semampuku. Haruskah aku yang memulai segalanya? Mengulang dan terus mengulanginya? Dengan selalu mendapat hasil dan jawaban yang sama? Atau bahkan mungkin takkan mendapat hasil?. Jujur aku sudah mulai jenuh dan lelah dengan semua ini. Sudah berapa kali aku harus menahan sakit karnamu. Menahan pedih yang menyiksa. Merasakan egomu yang semakin tajam. Adilkah bila semua ini harus aku rasakan sendiri. Kenapa kita bisa dipertemukan bila semua ini harus terjadi. Aku ingin sekali menjauhimu tapi tetap saja tak bisa. Pernah kucoba untuk melupakanmu tapi aku tak mampu. Pernah kubelajar untuk tidak memikirkanmu tetapi bayanganmu selalu saja menghatuiku. Bila waktu dapat kuputar, aku akan memilih untuk tidak sama sekali mengenalmu, mencari tau tentangmu sampai aku hampir semuanya tau tentangmu.

 Kini yang kunanti adalah jawaban darimu agar aku tau bagaimana yang harus akan aku lakukan.
- Bila kau memang mau membalas cintaku tolong ucapkan dan katakan itu tapi,
- Bila kau memang tak suka padaku tolong akui itu biar aku bisa belajar menjauhi dan melupakanmu selama lamanya.
Karena aku tau bagaimana caranya berjalan untuk mundur.......


Tapi sepertinya jawabanmu tak diperlukan karena aku sekarang sudah sadar bahwa aku memang tak pantas untuk memilikimu karena :
"Aku sudah jenuh dengan sikapmu Kau dingin, beku, agresif dan arrogant. Tidak seperti aku yg lemah, lunak dan cengeng. Jujur aku memang bodoh, kenapa dengan mudahnya aku yg rapuh ini bisa menyukai, mengagumi bahkan mencintaimu. Temanku benar aku memang bodoh, tolol, idiot yg terlalu berharap banyak denganmu. Seharusnya aku menyadari ini sedari dulu. Aku dan dirimu berbeda jauh. Kau api bagiku, Yg tak akan pernah bisa sampai kapanpun dapat kugenggam. Yg ada aku hanya akan terus merasa panas dan sakit bila berada didekatmu. Kalau ini memang maumu baiklah sampai disini

A K U A K A N M E N J A U H I M U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar